Sabtu, 24 April 2010

Identitas Kembang Jepun


Dalam mengidentifikasi identitas place yang terdapat pada koridor Jl. Kembang Jepun digunakan pendekatan teori citra place yang diformulasikan oleh Kevin Lynch. Menurut Kevin Lynch, elemen-elemen citra atau identitas kota dapat dibagi dalam 5 elemen yang bisa dibaca dan dikenali oleh masyarakat, antara lain: path, edge, district, node, dan landmark.

Path (Jalur)

Path merupakan rute atau jalur sirkulasi yang biasa digunakan untuk melakukan pergerakan secara umum baik menuju atau meninggalkan lingkungannya. Path dapat berupa jalur jalan, pedestrian ways, jalur kereta api, jalur sungai.

Ciri khas pada koridor J
alan Kembang Jepun ialah pedestrian yang masuk pada bagian lantai satu bangunan sehingga mirip seperti lorong. Pedestrian jenis ini disebut arcade, para pejalan kaki melewati jalur pedestrian yang merupakan bagian teras ruko.

Edge (Tepian)

Edge ialah batas wilayah yang berperan sebagai pemutus suatu kontinuitas. Selain itu, edge merupakan pengakhiran dari sebuah district atau batasan sebuah district dengan yang lainnya, seperti: pantai, tebing curam, sungai; atau batas buatan seperti tembok tinggi, saluran atau lalu-lintas padat.

Bentuk edge yang terdapat pada koridor ini ialah Sungai Pegirian danSungai Kali Mas. Sungai Kali Mas terletak dekat dengan gerbang/gapura masuk, sedangkan Sungai Pegirian berdekatan dengan gapura keluar. Kedua sungai ini merupakan pembatas fisik koridor dari arah . barat sehingga untuk menuju dan meninggalkan Jalan Kembang Jepun harus melewati jembatan sebagai penghubung sirkulasi.











District (Kawasan)

District merupakan kawasan-kawasan kota yang memiliki ciri khas yang mirip (bentuk, pola, dan wujudnya) dan khas pula dalam batasnya. District dapat timbul dalam imajinasi masyarakat setempat yang ditentukan oleh kesamaan karakteristikwilayah bersangkutan.

Kembang Jepun terkenal sebagai kawasan perdagangan grosir yang berskala regional. Hal tersebut terlihat dari banyaknya ruko ataupun fasilitas perdagangan dan jasa pada sepanjang jalan.














Node (Simpul)

Node merupakan titik-titik kegiatan kota yang mempunyai peranan sebagai titik orientasi yang lebih ditekankan pada bentuk kegiatan atau aktivitas rutin yang sudah dikenal masyarakat. Node dapat berbentuk persimpangan lalu lintas, pasar, jembatan, taman, dan lain-lain.


Akitivitas utama yang dapat dikategorikan sebagai node pada koridor Jl. Kembang Jepun kegiatan bisnis atau jual beli di seluruh fasilitas perdagangan dan jasa. Aktivitas tersebut terjadi dan ramai pada hari-hari kerja sehingga dapat menimbulkan kemacetan pada jam-jam tertentu.







Landmark (Tengeran)

Landmark adalah elemen eksternal dan merupakan bentuk visual yang menonjol dari kota. Pada umumnya berupa struktur fisik yang mendominasi lingkungan sekitarnya, misal: menara, gedung tinggi, tempat ibadah, dan lain-lain.

Landmark yang khas pada koridor ini ialah gapura pada pintu masuk dan pintu keluar lengkap dengan ornament-ornamen yang bergaya cina. Hal tersebut menyebabkan daerah Kembang Jepun disebut sebagai daerah pecinan atau pun kya-kya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar